Info Unik & Menarik SumoQQ - Otak adalah salah satu bagian tubuh manusia dengan sistem kerja yang sangat kompleks.
Dimana terdapat struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350 cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron aktif yang saling terhubung.
Setiap bagian memiliki peran masing-masing yang akan menentukan keputusan, persepsi dan tindakan seseorang.
Dengan sistem yang sangat kompleks, otak manusia seringkali memunculkan fenomena-fenomena aneh yang mungkin belum kita ketahui penyebabnya.
Memang sampai saat ini masih banyak misteri yang belum terungkap dari pikiran kita.
Beberapa ahli memang bisa menjelaskan fenomena-fenomena aneh dari pikiran kita, akan tetapi masih belum tahu dari mana asal semua itu.
Mungkin kalian pernah mengalami beberapa fenomena-fenomena di bawah ini:
1. Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah fenomena di mana seseorang tidak mampu mengenali wajah-wajah seseorang yang di kenalinya.
1. Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah fenomena di mana seseorang tidak mampu mengenali wajah-wajah seseorang yang di kenalinya.
Seperti wajah orang yang pernah ditemuinya, teman, saudara, keluarga, bahkan dengan wajahnya sendiri pun bisa terjadi.
Orang-orang yang mengalami fenomena ini, biasanya akan sulit bersosialisasi dan hanya mampu menggunakan perasaan lainnya untuk mengenali orang-orang terdekatnya.
Seperti bau parfum seseorang, bentuk atau gaya rambut, suara, atau bahkan gaya berjalan mereka.
Menurut pakar medis fenomena ini disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang di sebut occipital dan temporal lobe, namun ada juga yang menganggap ini berasal dari faktor keturunan.
2. Fregoli Delusion
Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang jarang terjadi, di mana seseorang yang mengalamai fenomena ini, mempercayai kalau setiap orang yang berbeda itu sebenarnya adalah 1 orang yang melakukan penyamaran.
Hal itu sering di hubungkan dengan paranoid dan kepercayaan bahwa orang yang menyamar itu sedang berusaha untuk menganiaya dirinya.
Kondisi itu diberi nama seperti aktor Italia, Leopoldo Fregoli yang terkenal dengan kemampuannya untuk merubah diri secara cepat selama penampilan aktingnya.
Laporan pertama kejadian ini terjadi di tahun 1927, dalam sebuah kasus pada seorang wanita berusia 27 tahun yang percaya dia sedang dianiaya oleh dua orang, yang menjadi aktor yang sering dilihatnya di sebuah teater.
Dia percaya kalau 2 orang ini mengejarnya terus-menerus dengan berubah wujud seperti orang-orang yang dikenalnya.
3. Capgras Delusion
Capgras delusion adalah fenomena di mana ia percaya bahwa sahabat maupun keluarganya adalah orang lain berubah wujud menjadi sahabat maupun keluarganya tersebut.
Capgras delusion adalah fenomena di mana ia percaya bahwa sahabat maupun keluarganya adalah orang lain berubah wujud menjadi sahabat maupun keluarganya tersebut.
Hal ini berhubungan seperti khayalan mengenai Alien yang mengambil alih tubuh seorang manusia agar bisa hidup berdampingan dengan manusia biasa.
Khayalan ini ditemukan paling umum pada pasien berpenyakit jiwa, tetapi tidak menutup kemungkinan itu juga sudah mengacaukan pikiran anda.
4. L esprit de l Escalier
L’esprit de l’escalier adalah pikiran bahwa ia seharusnya dapat melakukan sesuatu yang lebih baik pada saat situasi yang sudah terjadi.
Contohnya, Kamu seorang pemain sepak bola, saat tendangan penalti kamu menendang bola ke samping kiri dan ternyata berhasil di blok oleh sang kiper.
Tiba-tiba pikiran kamu mengatakan, “Ahh, aku sebenernya tadi sudah yakin kalau nendang ke kanan pasti gol!”
Jadi L’esprit de l’Escalier adalah rasa penyesalan tidak melakukan tindakan yang berlawanan dari peristiwa yang telah terjadi.
5. Presque Vu
Presque vu adalah ujung fenomena lidah yang dimaksud kan seperti sering sudah serasa sudah di ujung lidah.
Fenomena ini merupakan perasaan yang kuat bahwa anda akan mendapatkan petunjuk atau mengetahui sesuatu, tapi tidak dapat mengingatnya.
6. Deja vu
Deja vu adalah fenomena perasaan ketika kita yakin seperti pernah mengalami atau menyaksikan suatu kejadian sebelumnya, seperti juga kamu merasa peristiwa itu sudah pernah terjadi dan terulang kembali.
Fenomena itu biasanya disertai oleh perasaan yang kuat seperti dengan perasaan familiar yang kuat, takut dan merasa aneh.
Fenomena “yang sebelumnya sudah pernah terjadi” ini biasanya berhubungan dengan mimpi, tetapi kadang-kadang ada suatu perasaan pasti bahwa hal itu sudah terjadi di masa lalu.
7. Jamais Vu
Jamais vu (tidak pernah melihat/mengalami) adalah kebalikan dari deja vu.
Digambarkan sebagai sebuah perasaan sesuatu yang sudah dikenal namun tidak bisa mengenalinya.
Kebalikan dari deja vu dengan perasaan keakraban yang terjadi pada hal asing.
Jamais vu tidak mengenali sebuah situasi meskipun anda mengetahui secara rasional bahwa anda telah berada di dalam situasi itu sebelumnya.
Secara umum dapat di jelaskan ketika seseorang tidak mengenali seseorang, kata, atau tempat yang sebetulnya sudah diketahuinya.
Ini menjadikan orang percaya bahwa jamais vu merupakan sejenis gejala dari kelelahan otak.
8. Deja Senti
Déjà Senti adalah fenomena “pernah merasakan” sesuatu.
Contohnya kejadiannya seperti ini:
“Kamu merasa pernah mengatakan sesuatu, dipikiran kamu mengatakan, “Oh iya aku ngerti!” atau “Oh iya aku ingat!” namun 1 atau 2 menit kemudian, kamu akan sadar kalau kamu sebenarnya tidak pernah mengatakan apa-apa”.
9. Deja Visite
Deja Visite adalah perasaan yang tidak biasa dimana kita merasa mengenal suatu tempat padahal sebelumnya kita tidak pernah mengunjugi tempat tersebut.
Kalau Deja Vu berhubungan dengan tentang kejadian-kejadian sementara Deja Visite berhubungan dengan geografis atau tempat.
Nathaniel Hawthorne dalam bukunya yang berjudul “Our Old Home” , bercerita saat dia mengunjungi sebuah reruntuhan sebuah kastil, tiba-tiba ia merasa kalau dia sudah mengenal layout dari kastil yang baru pertama ia datangi tersebut.
Lalu dia pun akhirnya sadar, kalau bertahun-tahun sebelumnya dia pernah membaca puisi karangan Alexander Pope yang menggambarkan dengan detail kastil tersebut.
Khayalan ini ditemukan paling umum pada pasien berpenyakit jiwa, tetapi tidak menutup kemungkinan itu juga sudah mengacaukan pikiran anda.
4. L esprit de l Escalier
L’esprit de l’escalier adalah pikiran bahwa ia seharusnya dapat melakukan sesuatu yang lebih baik pada saat situasi yang sudah terjadi.
Contohnya, Kamu seorang pemain sepak bola, saat tendangan penalti kamu menendang bola ke samping kiri dan ternyata berhasil di blok oleh sang kiper.
Tiba-tiba pikiran kamu mengatakan, “Ahh, aku sebenernya tadi sudah yakin kalau nendang ke kanan pasti gol!”
Jadi L’esprit de l’Escalier adalah rasa penyesalan tidak melakukan tindakan yang berlawanan dari peristiwa yang telah terjadi.
5. Presque Vu
Presque vu adalah ujung fenomena lidah yang dimaksud kan seperti sering sudah serasa sudah di ujung lidah.
Fenomena ini merupakan perasaan yang kuat bahwa anda akan mendapatkan petunjuk atau mengetahui sesuatu, tapi tidak dapat mengingatnya.
6. Deja vu
Deja vu adalah fenomena perasaan ketika kita yakin seperti pernah mengalami atau menyaksikan suatu kejadian sebelumnya, seperti juga kamu merasa peristiwa itu sudah pernah terjadi dan terulang kembali.
Fenomena itu biasanya disertai oleh perasaan yang kuat seperti dengan perasaan familiar yang kuat, takut dan merasa aneh.
Fenomena “yang sebelumnya sudah pernah terjadi” ini biasanya berhubungan dengan mimpi, tetapi kadang-kadang ada suatu perasaan pasti bahwa hal itu sudah terjadi di masa lalu.
7. Jamais Vu
Jamais vu (tidak pernah melihat/mengalami) adalah kebalikan dari deja vu.
Digambarkan sebagai sebuah perasaan sesuatu yang sudah dikenal namun tidak bisa mengenalinya.
Kebalikan dari deja vu dengan perasaan keakraban yang terjadi pada hal asing.
Jamais vu tidak mengenali sebuah situasi meskipun anda mengetahui secara rasional bahwa anda telah berada di dalam situasi itu sebelumnya.
Secara umum dapat di jelaskan ketika seseorang tidak mengenali seseorang, kata, atau tempat yang sebetulnya sudah diketahuinya.
Ini menjadikan orang percaya bahwa jamais vu merupakan sejenis gejala dari kelelahan otak.
8. Deja Senti
Déjà Senti adalah fenomena “pernah merasakan” sesuatu.
Contohnya kejadiannya seperti ini:
“Kamu merasa pernah mengatakan sesuatu, dipikiran kamu mengatakan, “Oh iya aku ngerti!” atau “Oh iya aku ingat!” namun 1 atau 2 menit kemudian, kamu akan sadar kalau kamu sebenarnya tidak pernah mengatakan apa-apa”.
9. Deja Visite
Deja Visite adalah perasaan yang tidak biasa dimana kita merasa mengenal suatu tempat padahal sebelumnya kita tidak pernah mengunjugi tempat tersebut.
Kalau Deja Vu berhubungan dengan tentang kejadian-kejadian sementara Deja Visite berhubungan dengan geografis atau tempat.
Nathaniel Hawthorne dalam bukunya yang berjudul “Our Old Home” , bercerita saat dia mengunjungi sebuah reruntuhan sebuah kastil, tiba-tiba ia merasa kalau dia sudah mengenal layout dari kastil yang baru pertama ia datangi tersebut.
Lalu dia pun akhirnya sadar, kalau bertahun-tahun sebelumnya dia pernah membaca puisi karangan Alexander Pope yang menggambarkan dengan detail kastil tersebut.
10. Deja Vecu
Deja vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah perasaan yang lebih kuat dari Deja Vu.
Kalau Déjà Vu kita merasa sudah pernah melihat kejadian sebelumnya, tapi dalam Déjà Vécu kita akan mengetahui peristiwa tersebut jauh lebih detail, seperti mengingat bau dan suara-suara pada kejadian tersebut.
