Wednesday, April 5, 2017

Gadis Cantik Menikahi Penambang Miskin, "The Real Love" Masih Ada di Dunia Ini ??



Info Unik & Menarik SumoQQ - Seorang gadis cantik asal Rusia menikahi pekerja tambang asal China yang tidak memiliki apa-apa. 


Kisah cinta ini pun menjadi perbincangan netizen.

Dikutip dari Shanghailist, mempelai wanita berusia 22 tahun bernama Sophia belum lama ini menikah dengan Chen Jingyang berumur 28 tahun.

Pernikahan mereka berlangsung sederhana di kota Heihe, provinsi Heilongjiang.

Sophia datang ke kota Heihe 5 tahun lalu untuk mempelajari bahasa China.

Dia pun menjadi suka dengan kebudayaan di sana dan bisa berbahasa Mandarin dengan lancar.

Setelah lulus, dia tak lantas pulang tapi bekerja di kota tersebut.

Tengah tahun lalu, Sophia bertemu dengan Chen, seorang pekerja tambang setelah dikenalkan seorang teman.

Chen berhasil mengajaknya kencan melalui aplikasi chat.

Sophia mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama.


• Hal Yang Berpengaruh Dalam Suatu Hubungan, Hubungan Mu Jangka Panjang Atau Pendek?

Bahkan Sophia memutuskan berhenti kerja demi hubungan mereka, di mana ia rela tinggal di dekat pertambangan dengan kondisi seadanya.

Namun demikina, Sophia tetap merasa bahagia berdekatan dengan Chen.Chen kemudian mengajak Sophia menikah yang langsung diiyakan.

Chen belum bisa memberikan rumah, mobil bahkan tak punya tabungan.

"Tapi aku percaya cinta adalah hal terpenting. Kami hanya harus bekerja keras dan aku yakin kami akan segera bisa membeli rumah dan mobil," ujarnya. Bandarq



Chen malah memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mereka berencana memulai bisnis di Rusia.

Netizen pun bereaksi.

Mereka merasa Chen sangat beruntung dicintai wanita cantik apa adanya.

• Wanita Cantik Ini Ternyata Tersangka Kasus Pembunuhan Mutilasi

"Sungguh wanita yang sangat langka. Tidak mungkin menemukan wanita semacam itu di sini," tulis seorang netizen asal Singapura.

Walau tak sedikit yang mengecam keputusan Sophia menikahi Chen.

"Romantis, cantik tapi tak punya otak. Cinta harus didukung dengan uang, terutama di negara seperti China," tulis yang lain.